FreeDoM FighTeR

Friday, August 19, 2005

Saatnya Bersatu--Refleksi 60 tahun kemerdekaan (semu)

Akhirnya MoU antara RI dan GAM ditandangatangani oleh kedua pihak 16 Agustus lalu. Walaupun mayoritas masyarakat mensyukuri MoU tersebut, kita tetap perlu waspada. Tsunami Aceh telah berhasilkan memperlihatkan bagaimana rakyat Indonesia membantu saudara-saudaranya di Aceh sekaligus memperlihatkan ketidakmampuan GAM akibat semakin terdesak oleh TNI.
Dalam situasi seperti inilah kemudian terjadi perundingan damai antara GAM dan RI yang disponsori negara-negara barat. Kita patut curiga jika masa damai ini dimanfaatkan oleh GAM untuk konsolidasi kekuatan setelah sebelumnya didesak oleh TNI ke gunung-gunung. GAM hanyalah kaum pemberontak yang mestinya ditumpas habis. Kita juga patut curiga akan adanya agenda barat untuk menceraiberaikan Indonesia, apalagi MoU ini diperantarai oleh negara-negara barat dengan Aceh Monitoring Mission (AMM) yang memiliki otoritas untuk keluar masuk Aceh. Belum lagi isu Papua yang sengaja diembuskan anggota kongres AS untuk melihat reaksi masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Papua pada khususnya. Atas provokasi anggota kongres AS tersebut,terjadi aksi mengembalikan otonomi khusus (otsus) yang dilakukan oleh sebagian masyarakat papua.
Nampak memang bahwa salah satu agenda barat yang disponsori AS adalah memecah belah negeri-negeri muslim dan mencegah mereka untuk bersatu. Indonesia sebagai negeri muslim terbesar yang berpotensi menjadi "threat" bagi AS selalu berusaha dipecah-pecah, mulai dari kasus Tim-tim,Aceh,Papua,RMS. Kebijakan pemerintah yang selalu didikte oleh AS juga semakin nyata. Kasus kenaikan BBM, tarif dasar listrik,dan tidak lama lagi menyusul ialah naiknya tarif air akibat di sahkannya UU Sumber Daya Air yang menjadikan air sebagai komoditas dagang. Pada kasus GAM dapat dilihat bagaimana Pemerintah yang sebenarnya sudah di atas angin karena berhasil mendesak GAM akhirnya berunding duduk setara dengan pemberontak atas desakan AS dan Uni Eropa. Negeri-negeri muslim hanya bisa bangkit melawan dominasi AS dan sekutu-sekutunya jika mereka seluruhnya bersatu dalam satu institusi khilafah yang akan menghancurkan segala macam bentuk kemungkaran dan mengembalikan Islam dan kaum muslim ke derajat tertinggi sebagaimana yang seharusnya....Wallahu a'lam bishawab